01 Juli, 2011

demi kekasihku

aku sudah pernah bilang
aku kini hidup di rimba
banyak harimau mengaum siap tuk menerkam
dan jalan-jalan terjal siap menghempaskan diriku
jauh...hingga sakit pun tak kan lagi bisa ku rasa

aku siap tuk berjalan dengan siapapun
tak kan ku pilih siapa kawanku
tapi aku tak mau mati bersamanya jika dia sengaja lengah

kita sudah hati-hati.. kita sama-sama tahu itu
kalau kau lengah sedang aku tetap siap siaga, salah jika aku tak mau ikut mati bersamamu???

badanku sudah sering terhempas dan nyaris mati
tapi tidak sekarang ku ingin!
Sang kekasih masih menunggu ku pulang
masih ingin memelukku setelah selamat dalam perjuangan
tanpa cacat inginku kabulkan pintanya

demi kekasihku ku mohon
biarkan aku tidak ikut mati bersamamu


                                                                                                                               @Poli THT Bukittinggi

19 Mei, 2011

IdLe

idle.....
idle.....
idle....

diam...
diamku...
terdiam...

lepas..
kulepas...
lepaskanlah...

tak ada kata, bahasa tubuh pun tak terbaca
mati..mati... seolah malaikat maut sedang menghampiri

mati...
matiku...
kumati tapi bukan ragaku

idle...
idle...
idle...

nanti...
kunanti...
menantiku harap baru...

lelah...
kulelah...
lelahku mengeracau pikiranku...

tenang dalam kalutnya
meraung dalam diamnya

idle...
idle...
idle...

ntah sampai kan bersuara,
dan tersenyum memandang sinar harap baru..
terjaga dalam masa yang ku harap hanya mimpi

07 Mei, 2011

Kembalilah

Selamat tinggal langkah-langkah kecilku
Harap telah lepas
Jiwa bahkan telah lemas
Tak tahu kapan semangat akan membujukku untuk bangkit
Bahkan melaut sudah benciku bersama mati rasa

Aku buta......
Tak lagi bisa ku melihat cahaya pintu harapan
Aku tuli........
Tak lagi bisa ku mendengar suara pintu harapan memanggilku

Kemana dia....???
Jangan pergi..
Aku lelah...
Tak bisa lagi ku mengejarnya...

Dia tak lari....
Tapi tak bisa ku melihat dan mendengarnya....
Kemana dia bersembunyi?????

Kembalilah.....kembalilah...ku mohon!!!

04 Mei, 2011

AKHIR

Langkah-langkah kecilku pun ingin sekali ku hentikan sampai disini
Tiada lagi ku kan berjalan,
Merangkak sekalipun, ku enggan
Tiada lagi tapak yang akan membekas meninggalkan jejak
                             
Berlalulah...tinggalkan aku
Biarkan aku dalam kesendirianku

Berlalulah....
Kebisingan tak kan lagi jiwaku hiraukan
Bahkan senyum dan tawa tak bisa jadi cintanya

Berlalulah...
Aku akan bertahan dalam diamku
Tiada kata
Karena hanya mati rasa

Berlalulah...dan aku akan bertahan diam dalam diriku...
Ku cukupkan

* * *

30 Maret, 2011

Tak Kan Hilang Masa Itu

Sudikah kau merenung dan jelajahi kembali anganmu
Akankah kau temui masa itu dan dapati memorimu
Tentang segala masa itu
Dan hatimu berkata inilah masa yang begitu berwarna
Berharga…
Bagaikan sekotak permen
Memancing tanyamu ketika kau membukanya
“apakah yang akan ku dapat dari 1001 rasa ini?”

Dan tlah ku dapat rasa:
Rapuh, saat kau tersudut, kala mereka salahkanmu
Pedih, saat kau coba untuk jadi yang terbaik
Tapi tak jadi nyata…
Bingung, saat kertas ulangan itu tersenyum licik
Kosong dihadapanmu
Lelah, bila kau berlari mengejar waktu
Coba untuk dului guru di hari baru
Tertawa, ketika kan ada diantara mereka
Temanmu yang slalu bercanda
Sepi, saat kau hanya bermain dengan anganmu sendiri
Karena tawa dan canda hanya milik mereka
Murka, saat kau pikir kau benar, tapi mengapa guru tak berpikir begitu???
Sebelum akhirnya kau sadar, memang gurulah yang terbaik
Dan bangga, ketika akhirnya kau berjaya
Dan membuat mereka tertawa:
Guru dan orang tuamu…

Itulah kita: teman, guru, dan sekolah ini
Suatu masa bagaikan lukisan raksasa
yang tak akan habis bila kau bentangkan hingga ke atas cakrawala…
Suatu saat, masa itu akan hilang ditelan waktu..
Tapi kau masih bisa pandangi, resapi lukisan itu
Yang akan abadi di hatimu

Dan inilah akhirnya…
Saat kau menatap cita-cita dan mengerja
Hadapi masa yang baru, genggam erat kata perpisahan
Sedih, selalu sedih saat kata selamat tinggal hampirimu
Tapi kau miliki lukisan yang tak pernah pudar
Selalu setia ingatkanmu
Akan sekolah dimana kau dapat sekotak permen sarat rasa
Akan teman-teman yang torehkan kenangan dengan tangis dan tawa
Akan guru-guru yang selalu curahkan ilmu

Jagalah, jagalah selalu lukisan itu
Kemudian tersenyumlah hadapi masa yang baru……

(R_Nue, New Rule)


“ Sweet memory for CHT_1, The most amazing class, just keep in our heart”

Selamat berjuang menggapai cita kawan...!!!

28 Maret, 2011

Nyanyian tlah Berubah

nyanyiannya tlah berubah
nada-nadanya tak lagi mengalun merdu
bahkan lagu syahdupun tak kan lagi terdengar
karena nyala jiwanya tlah padam

tak kan lagi bisa ku menyanyikannya
syair-syairnya bungkam
bahkan kata tak sanggup berucap
karena hati tlah mati rasa

nyanyiannya tlah berubah
tiada lagi senandung cinta yang menghangatkan
hanya lilin mati menemani sisa asa yang kan lepas

tak kan lagi bisa ku menyanyikannya
suara-suara gaduh melindas liriknya
bahkan jeritan hati mengalahkan lirihny

nyanyiannya tlah berubah, bahkan tak kan lagi bisa ku menyanyikannya

.....................

18 Februari, 2011

Lelah ketika mengitarinya tanpa akhir
Lelah ketika mengejarnya sedang ia terus berlari
Lelah ketika mata tak terpejam mengingatnya
Lelah ketika akhirnya tahu dia pergi

Diam ketika tahu semua berlalu
Diam ketika tahu takkan mampu lagi mengejarnya
Diam ketika tahu takkan bisa mengingat indahnya
Diam ketika tahu semua telah berakhir

08 Februari, 2011

Senang Berkenalan denganmu

SENANG BERKENALAN DENGAN MU

Akhirnya cerita lama ini ku tuliskan dalam catatan kecilku. Lama sudah tanganku ingin meentrikan huruf-huruf dalam keyboard ini dan membiarkan otakku menerjemahkan apa yang di rasanya. Tak mudah menuliskannya, karena dia terlalu indah. Hanya sebuah senyuman manis ketika mengingatnya. Senyum penghapus lelah dalam kepenatan. Perjalanan yang melenyapkan jiwa lemah kala bertarung saat ini.

17 Juli 2004
18 Juli 2004
19 Juli 2004
….
29 Juli 2004

Sayang, aku lupa kapan kakak-kakak dan abang-abang itu datang ke kelas X5, kelas yang dinobatkan menjadi kelas terbaik hari terakhir MOS (masa orientasi siswa) saat itu. Tapi yang pasti, waktu itu mereka datang, mereka mengenalkannya kepadaku. Dan hati yang telah lama merindu ini pun terpaut padanya. “Aku akan memilihnya” kata pasti itu terbesit dalam hatiku. Dan akhirnya aku mendapatkannya.

Hari itu Jumat, minggu ke dua aku bersekolah di gedung peninggalan Belanda, jalan sudirman no 1. Jam 11.30 aku berjanji akan datang, tapi sayang aku telat beberapa menit dan sepertinya sudah dimulai. Aku malu masuk untuk menemuinya. “Kenapa telat???” pikirku. “duh, masuk ga ya??” aku saling sikut dengan temanku. Beberapa orang kakak kemudian menghampiri kami, mereka menyambut kami dengan senyum, menyalami kami, dan mengajak kami masuk. aku dan temanku kemudian duduk di kursi depan.

Ukhuwah itu menyambut kami. Disini aku mengenal dan belajar tentang ukhuwah. Sebuah senyuman, sapa hangat dan salaman akan selalu ada menghampiri di setiap perjumpaan. Tak terbiasa awalnya, "cipika cipiki". Lebih-lebih pada diriku yang dengan sedikit sentuhan saja bisa memberikan respon yang berlebihan. Tapi kemudian semua menjadi biasa, karena ia memperat ukhuwah dan menggugurkan dosa. selalu ada semangat baru dan kekuatan ketika tangan ini bersatu tuk berjabat tangan.

Sebuah puisi cermin diiringi oleh nyanyian memenuhi ruangan kelas itu. Kami terpukau, air mataku pun mulai membasahi pipi. Kakak itu menyanyikannya dengan indah, meleburkannya dalam puisi yang mengharu. Nah, kalau yang ini aku ingat siapa orangnya, dia adalah kakak angkatan 06 yang punya nama hampir mirip dengan namaku, untung saja panggilan kami beda. Dia ditemani beberapa temannya menjadi pengisi acara penyambutan kami.
Aku semakin tertarik dengannya.

Setiap minggu aku berangkat lebih awal dari pada jam masuk karena aku ingin selalu mengikutinya. Setiap mingguny denggan kegiatan yang bervariasi. Namun, ada satu hal lagi yang lebih istimewa Wajib memang dan aku beruntung karena program ini pertama kali dan dimulai pada masa ku masuk sekolah. Sekolah mewajibkan kami mengikuti kegiatan mentoring agama islam. Nama kegiatan itu benar-benar baru aku ketahui saat itu. Ntah mengapa aku selalu senang datang pada kegiatan yang baru aku kenal ini, ada saja yang menggerakkan hati ini, dengan penuh semangat aku mengikuti setiap pertemuan-pertemuannya. disinilah kemudian aku mengenal dan mengikuti apa yang namanya tarbiyah tuk selanjutnya.

Semester 2…
Aku mulai sering tidak datang menemuinya…
ini semua gara-gara jadwal les ku yang membuat aku terkadang tidak sempat datang menemuinya.
Padahal rindu juga diri ini bertemu kembali dengannya dan saudara- saudara lainnya.
Aku mulai berpikir, diri ini berkhianat karena tak lagi datang menemuinya rutin setiap minggu. Padahal mulut dan hati ini sudah pernah berjanji waktu itu. untung saja hati ini kemudian tersadar… aku telah memilihnya sejak awal. Bahkan aku sudah memprioritaskan dia dibandingkan yang lain. Aku sudah melepaskan beberapa pilihan ku yang lain untuknya.

Peserta yang sudah mengikuti pelantikan diminta mengikuti wawancara pemilihan pengurus untuk tahun depan. aku termasuk di dalamnya. hati ini pun menolak untuk melakukannya karena tak pernah berpikir untuk menempatkan diri pada posisi itu. tapi akhirnya kewajiban membuat aku mengikuti wawancara, jawaban apa adanya ku berikan pewancara pada waktu itu.

Mubes ke 2, kami datang menyaksikan siapa yang terpilih. salah seorang senior membacakan hasil musyawarah. aku tidak mengerti penuh dengan pembicaraan dan kegiatan yang sedang berlangsung. Namun aku terkejut dan panik di dalam hati. "apa-apaan ini, namaku ada di dalamnya, aku diamanahkan menjadi sekretaris". aku tak siap menerimanya. aku tidak tahu apa yang harus aku kerjakan nantinya. aku hanya ingin bersenang-senang dengannya..tidak lebih..tidak berharap mempunyai posisi lebih.

sebuah amanah telah datang, walau sebenarnya aku tidak tahu bagaimana menjalankan amanah ini. Namun tak ada kuasa ku menolaknya. memang saat itu kami hanya sedikit, tidak ada pilihan dan bahkan sulit bagi pengurus sebelumnya memilih kami. itu pula mungkin makanya namaku ada disana.

semuanya kemudian ku jalani, susah dan payahnya ku lewati, pelajaran dan hikmahnya pun telah ku ambil. seiring berjalannya waktu aku semakin menyenangi pilihan dan apa yang telah dipilihkan untukku ini. aku telah menemukannya. menemukan sesuatu yang dari dulu sudah ku nanti. Bahkan kemudian aku tak kan pernah ingin melepaskannya. Aku telah menempatkannya pada posisi terbaik..

senang berkenalan denganmu…
senang menjadi bagian darimu…
senang… bahkan begitu senang…

senang berkenalan denganmu ROHIS SMA NEGERI 1 PADANG