24 November, 2012

Surat untuk guru


Kami tidak terlahir dari rahim mu
Kami juga tidak terlahir dengan membawa genetik mu
Kami hanya dititipkan dari tahun ke tahun oleh Bapak dan Ibu kami
Tapi tahukah Bapak dan Ibu guru, tangan-tanganmu telah ikut membesarkan kami

Teruntuk Bapak dan Ibu guru kami…
Wajah lelah dan cemas tak jarang menyelimutimu. Selepas menghadapi kenakalan kami, selalu saja ada kata maaf yang kau sisipkan. Bahkan di sela selang waktu mu kau masih saja memikirkan bagaimana kami bisa menggapai cita. 

Jika ada yang bertanya, siapa pemilik jiwa yang sabar itu,  maka kau adalah jawabnya.
Kami datang hanya dengan modal membaca dan berhitung pas-pasan, dan kaulah si sabar yang mengajarkan kami, mulai saat kami terbata-bata. Bahkan lelah mu baru bisa hilang ketika kami bisa melakukannya dengan baik.

Jika ada yang bertanya, siapa pemilik jiwa yang tangguh itu, siapa pemilik jiwa yang tulus itu, maka kau adalah jawabnya.
Ketika seribu tanda tanya mengisi benak kami, ketika kebingungan menghampiri jalan kami, engkau menemani kami menemukan jawabnya. 

Jika ada yang bertanya, siapa pemilik jiwa yang paling bahagia saat ini, maka kau adalah jawabnya.
Hari ini ketika kau saksikan bocah-bocahmu berubah menjadi sang pengusaha yang dermawan, pemimpin negeri yang adil dan bijaksana, relawan yang berani dan berkorban, serta pengajar yang sabar dan tangguh, maka engkaulah yang paling bahagia, karena engkaulah pemula sejarah lahirnya mereka, engkaulah pencetaknya, mengukir bentuk mereka hingga menjadi rupawan.
Terima kasih Bapak dan Ibu guru, terima kasih telah mengantarkan kami sejauh ini, menggapai cita dan asa. Seperti Bapak dan Ibu kami yang tak bisa terbalaskan jasanya, begitu pula engkau wahai Bapak dan Ibu guru. Semoga keberkahan selalu mengiringimu wahai pahlawan tanpa tanda jasa.

SELAMAT HARI GURU ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar